Kamu.. Jangan Muna’

Suatu percakapan yg masih terngiang-ngiang ditelinga, walaupun sudah sekian lama kejadiannya. Pada saat itu aq berbincang-bincang dengan mba’q tentang suatu sifat, “mba aq kadang bicara tapi tak sesuai dengan hati.. misal aq bilang suka tapi sebenarnya sebaliknya.. atau ngga suka.. tapi sbenarnya suka.. tu bagaimana?”
Sambil tersenyum dia berkata “itu namanya muna’.. berkata ngga sebenarnya..”
Tersentak aq dibuatnya, bener juga.. sesuatu yang salah menurutq berkata tak sebenarnya, munafik lebih tepatnya… yah ni semua berujung dengan berbohong terhadap diri sendiri dan orang lain.. mulai dari itu aq mengenyahkan sifat itu, berbohong adalah tidak baik, munafik adalah perbuatan tercela.. membohongi diri sendiri dan orang lain.
Bukankah lebih baik jujur, suatu sifat yang indah, sifat yg dimiliki rosulallah hingga dijuluki al-amin (terpercaya karena jujur)… perlu diketahui sedikit orang yg mampu menerima kejujuran, tapi itu menentukan kualitas mereka.. sebelum berkata jujur sebaiknya kenalilah lawannya, yang terpenting adalah kejujuran tetap diutarakan dengan cara sebijak mungkin..
mungkin kejujuran itu pahit, tapi itu selalu berbuah manis..

oleh karena itu “kamu.. jangan muna’”